A.
Pengertian Iman kepada Kitab-Kitab Allah
Iman kepada kitab-kitab Allah artinya mempercayai dan menyakini
bahwa Allah swt mempunyai sejumlah kitab yang telah diturunkan kepada para nabi
dan rosulNya, untuk disampaikan kepada umat manusia.
Empat
kitab suci yang harus diyakini adalah:
1.
Kitab Taurat
Kitab suci Taurat adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah swt
kepada Nabi Musa as (wafat ± th. 1237 SM) ketika sedang bermunajat di bukit Thursina Gurun
Sinai. Taurat berdasarkan bahasa Ibrani memiliki pengertian atau arti definisi
: undang-undang, syari’at atau peraturan petunjuk hidup bagi bangsa Israil.
17(2).
dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu
petunjuk bagi Bani Israil
Kitab
Taurat ditulis dalam bahasa Ibrani, yang berisikan syari’at (hukum), kepercayaan
yang benar dan bagi bangsa Israil, sejarah nabi-nabi terdahulu hingga Musa.
Adapun isi pokok kitab Taurat adalah 10 Firman Allah beikut ini :
10 Firman
Allah bagi bangsa Israil :
1.Janganlah ada padamu
Allah lain
2.Janganlah membuat
patung
3.Jangan menyebut nama
Tuhan sembarangaangan
4.Kuduskan hari Sabat
5.Hormati Ayah dan ibu
6. Jangan membunuh
7. Jangan berzina
8. Jangan mencuri
9. Jangan mengucapkan
saksi palsu
10. Jangan
mengingini rumah sesamamu
2.
Kitab Zabur ( Mazmur)
Kitab zabur adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah swt
kepada Nabi Dawud (hidup.± th. 1000 SM), Kitab ini tidak mengandung syari’at, karena Nabi
Dawud diperintahkan untuk mengikuti syari’at Nabi Musa as. Akan tetapi Kitab
zabur berisi sajak-sajak pujian, hikmah dan doa. Kitab Zabur ditulis dalam
bahasa Qibti.
3.
Kitab Injil
Kitab Injil diturunkan kepada nabi Isa as ketika berusia 30 th
untuk bangsa Israil sebagai penggenap ajaran Nabi Musa as, sebagaimana (Matius 5:17)
“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk
meniadakan hukum Taurot atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk
meniadakannya melainkan untuk menggenapinya”.
Kitab Injil pertama kali ditulis menggunakan bahasa Suryani
melalui murid-murid Nabi Isa as. Kata Injil sendiri berasal dari bahasa
Yunani,”evangelion” yang berarti kabar gembira. Injil yang ada sekarang ini
mengandung firman Allah dan riwayat Nabi Isa as yang semuanya ditulis oleh
beberapa generasi setelah Nabi Isa as. Nabi Isa as diangkat ke langit pada usia
33 tahun = th 33 M).
Ketiga kitab tersebut diatas hanya diperuntukkan bagi bangsa
Israil. Kita hanya wajib percaya adanya, tetapi tidak wajib mempelajari dan
mengamalkannya. Di dalamnya telah banyak bercampur tangan manusia, yang
menyebabkan banyak mengalami perubahan hampir pada setiap penerbitan dan tentu tidak
murni lagi, sehingga hilanglah status keasliannya
Sikap kita umat Islam terhadap ketiga kitab suci tersebut seperti
apa yang telah diajarkan Rosulullah: Ù„َا تُصَدِّÙ‚ُـوْÙ‡ُ ÙˆَÙ„َا
تُÙƒَØ°ِّبُـوْÙ‡ (Janganlah kalian membenarkannya dan jangan pula mendustakannya).
4.
Kitab
Al-Quran
Al-Qur’an merupakan kumpulan firman Allah kepada Nabi Muhammad saw (wafat Th. 632 M). sebagai satu kesatu kitab yang lengkap dan sempurna ( memuat
isi kandungan kitab-kitab yang turun sebelumnya) menjadi
pedoman hidup bagi seluruh umat muslim. Kitab Al-Qur’an merupakan kitab yang
tidak ada keraguan di dalamnya sebab selalu dijaga Allah swt dari kesalahan. Dan
selalu ada orang yang mampu menghafalkannya.
17(9). Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al
Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.
Bentuk penjagaan Allah terhadap kitab suci Al-Qur’an adalah
banyaknya manusia yang diberi kemampuan untuk menghafalnya diluar kepala,
sehingga setiap ada orang yang berusaha memalsukan akan ketahuan.
Selain
itu Allah juga menurunkan dalam bentuk lembaran-lembaran suci atau disebut shuhuf.
Beberapa nabi yang memiliki shuhuf adalah :
1.
Nabi
Adam as ( th. 3700 SM ) menerima 10 shuhuf
2.
Nabi
Syits as menerima 60 shuhuf
3.
Nabi
Idris as menerima 30 shuhuf
4.
Nabi
Ibrahim as(th.1850 SM) menerima 30 shuhuf
5.
Nabi
Musa as (wafat ± th. 1237 SM) menerima 10 shuhuf
Perbedaan
antara kitab dan suhuf adalah dari segi jumlahnya, jumlah firman dalam suhuf
lebih sedikit daripada yang tercantum dalam kitab.
Beriman
kepada kitab Allah meliputi tiga hal:
1.
Meyakini
bahwa kitab-kitab Allah itu benar-benar diturunkan oleh Allah swt.
2.
Meyakini
bahwa seluruh kitab maupun suhuf, telah Allah turunkan kepada para nabi dan
rosul.
3.
Meyakini
kandungan kitab maupun suhuf tersebut sebagaimana kita membenarkan
berita-berita yang terdapat dalam Al-quran.
Dalil
Beriman kepada kitab-kitab Allah.
1.
Surat
An-Nisa ayat 136
“Wahai orang-orang yang
beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang
Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya.
Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat
sejauh-jauhnya.” (QS.An-Nisa/4:136)
2.
Surat Al-a’la
ayat 19
“ (yaitu) Kitab-Kitab
Ibrahim dan Musa”
3.
Surat
Al-Ma’idah/5: 48
“Dan Kami telah turunkan
kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya,
Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian[421] terhadap
Kitab-Kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang
Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan
meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat
diantara kamu[422], Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah
menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak
menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat
kebajikan. hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya
kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu”,QS. Al-Ma’idah/5: 48
[421] Maksudnya: Al Quran adalah ukuran untuk menentukan benar
tidaknya ayat-ayat yang diturunkan dalam Kitab-Kitab sebelumnya.
[422] Maksudnya: umat Nabi Muhammad s.a.w. dan umat-umat yang
sebelumnya.
B. Perilaku
yang mencerminkan iman kepada Kitab Allah
Setiap muslim harus meyakini bahwa Allah swt telah menurunkan
kitab-kitab-Nya kepada para nabi dan rosul sebagai pedoman hidup bagi umat
manusia. Al- Quran sendiri diturunkan kepada Nabi Muhammad saw sebagai kitab
yang terakhir dan merupakan pedoman hidup bagi manusia sampai akhir zaman.
Adapun perilaku yang mencerminkan iman kepada kitab-kitab Allah swt
dapat dilihat dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,
yaitu sebagai berikut.
1.
Dalam
kehidupan pribadi.
Maksudnya adalah dengan selalu menjadikan Al-quran sebagai pedoman
hidupnya dalam dalam situasi apapun yang selalu dialami setiap orang dalam
hidupnya.
2.
Dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan Bernegara.
Bagi orang yang senantiasa berpegang teguh pada ketentuan Allah,
maka beradaptasi dengan kehidupan masyarakat tidaklah sulit. Karena di dalam
Al-quran ada perintah yang mendorong seseorang untuk melakukan hal-hal yang
baik dalam bermasyarakat.
Dengan kata lain, iman kepada kitab-kitab Allah dalam hubungannya
dengan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara memiliki fungsi sebagai
motivator, dinamisator dan stabilisator dalam kehidupan sehingga hubungan
dengan sesama manusia baik perorangan maupun kelompok akan terjalin secara
selaras, serasi dan seimbang.
Sesuai dengan firman Allah yang menyatakan bahwa Al-Quran adalah
petunjuk dan pedoman hidup bagi manusia:
Artinya: Kitab[11] (Al Quran)
ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa[12],
[11] Tuhan menamakan Al Quran dengan Al kitab yang di sini berarti
yang ditulis, sebagai isyarat bahwa Al Quran diperintahkan untuk ditulis.
[12] Takwa Yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan
mengikuti segala perintah-perintah-Nya; dan menjauhi segala
larangan-larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja.
C. Hikmah
Beriman kepada kitab Allah:
1.
Menjadikan
orang Islam semakin yakin untuk berperilaku yang sesuai dengan kitab Allah swt.
2.
Memunculkan
sikap senantiasa memelihara kemurnian kitab suci, baik dari segi lafal, makna,
dan pemahamannya.
3.
Memenuhi
salah satu syarat sebagai orang yang beriman dan bertakwa, karena orang beriman
dijamin kehidupannya di akhirat kelak.
4.
Kitab-kitab
suci mengandung berita-berita gembira dan ancaman bagi umatnya.
5.
Beriman
kepada kitab Allah menjadikan kita yakin bahwa Allah tidak akan membiarkan
umatnya hidup di dunia tanpa arah.
6.
Ajaran
Allah yang dituangkan dalam kitab-kitab suci diturunkan kepada hamba-hamba-Nya
sesuai dari karakter umatnya masing-masing.
Apabila Anda tidak berusaha melakukan sesuatu yang lebih jauh dari
apa yang telah Anda geluti, maka Anda pun tak akan pernah maju
0 Komentar