Iman Kepada Kitab Allah / XI Genap



A. Pengertian Iman kepada Kitab-Kitab Allah
Iman kepada kitab-kitab Allah artinya mempercayai dan menyakini bahwa Allah swt mempunyai sejumlah kitab yang telah diturunkan kepada para nabi dan rosulNya, untuk disampaikan kepada umat manusia.
Empat kitab suci yang harus diyakini adalah:

1.    Kitab Taurat
Kitab suci Taurat adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah swt kepada Nabi Musa as (wafat ± th. 1237 SM) ketika sedang bermunajat di bukit Thursina Gurun Sinai. Taurat berdasarkan bahasa Ibrani memiliki pengertian atau arti definisi : undang-undang, syari’at atau peraturan petunjuk hidup bagi bangsa Israil.
17(2). dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil
Kitab Taurat ditulis dalam bahasa Ibrani, yang berisikan syari’at (hukum), kepercayaan yang benar dan bagi bangsa Israil, sejarah nabi-nabi terdahulu hingga Musa. Adapun isi pokok kitab Taurat adalah 10 Firman Allah beikut ini :

10 Firman Allah bagi bangsa Israil :

1.Janganlah ada padamu Allah lain
2.Janganlah membuat patung
3.Jangan menyebut nama Tuhan sembarangaangan
4.Kuduskan hari Sabat
5.Hormati Ayah dan ibu
6.     Jangan membunuh
7.     Jangan berzina
8.     Jangan mencuri
9.     Jangan mengucapkan saksi palsu
10. Jangan mengingini rumah sesamamu


2.    Kitab Zabur ( Mazmur)
Kitab zabur adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah swt kepada Nabi Dawud (hidup.± th. 1000 SM), Kitab ini tidak mengandung syari’at, karena Nabi Dawud diperintahkan untuk mengikuti syari’at Nabi Musa as. Akan tetapi Kitab zabur berisi sajak-sajak pujian, hikmah dan doa. Kitab Zabur ditulis dalam bahasa Qibti.

3.    Kitab Injil
Kitab Injil diturunkan kepada nabi Isa as ketika berusia 30 th untuk bangsa Israil sebagai penggenap ajaran Nabi Musa as, sebagaimana (Matius 5:17)

“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurot atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya melainkan untuk menggenapinya”.

Kitab Injil pertama kali ditulis menggunakan bahasa Suryani melalui murid-murid Nabi Isa as. Kata Injil sendiri berasal dari bahasa Yunani,”evangelion” yang berarti kabar gembira. Injil yang ada sekarang ini mengandung firman Allah dan riwayat Nabi Isa as yang semuanya ditulis oleh beberapa generasi setelah Nabi Isa as. Nabi Isa as diangkat ke langit pada usia 33 tahun = th 33 M).
Ketiga kitab tersebut diatas hanya diperuntukkan bagi bangsa Israil. Kita hanya wajib percaya adanya, tetapi tidak wajib mempelajari dan mengamalkannya. Di dalamnya telah banyak bercampur tangan manusia, yang menyebabkan banyak mengalami perubahan hampir pada setiap penerbitan dan tentu tidak murni lagi, sehingga hilanglah status keasliannya
Sikap kita umat Islam terhadap ketiga kitab suci tersebut seperti apa yang telah diajarkan Rosulullah: Ù„َا تُصَدِّÙ‚ُـوْÙ‡ُ ÙˆَÙ„َا تُÙƒَØ°ِّبُـوْÙ‡ (Janganlah kalian membenarkannya dan jangan pula mendustakannya).

4.    Kitab Al-Quran
Al-Qur’an merupakan kumpulan firman Allah kepada Nabi Muhammad saw (wafat Th. 632 M). sebagai  satu kesatu kitab yang lengkap dan sempurna ( memuat isi kandungan kitab-kitab yang turun sebelumnya)   menjadi pedoman hidup bagi seluruh umat muslim. Kitab Al-Qur’an merupakan kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya sebab selalu dijaga Allah swt dari kesalahan. Dan selalu ada orang yang mampu menghafalkannya.

17(9). Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.
Bentuk penjagaan Allah terhadap kitab suci Al-Qur’an adalah banyaknya manusia yang diberi kemampuan untuk menghafalnya diluar kepala, sehingga setiap ada orang yang berusaha memalsukan akan ketahuan.

Selain itu Allah juga menurunkan dalam bentuk lembaran-lembaran suci atau disebut shuhuf. Beberapa nabi yang memiliki shuhuf adalah :
1.    Nabi Adam as ( th. 3700 SM ) menerima 10 shuhuf
2.    Nabi Syits as menerima 60 shuhuf
3.    Nabi Idris as menerima 30 shuhuf
4.    Nabi Ibrahim as(th.1850 SM) menerima 30 shuhuf
5.    Nabi Musa as (wafat ± th. 1237 SM) menerima 10 shuhuf
     
Perbedaan antara kitab dan suhuf adalah dari segi jumlahnya, jumlah firman dalam suhuf lebih sedikit daripada yang tercantum dalam kitab.

Beriman kepada kitab Allah meliputi tiga hal:
1.    Meyakini bahwa kitab-kitab Allah itu benar-benar diturunkan oleh Allah swt.
2.    Meyakini bahwa seluruh kitab maupun suhuf, telah Allah turunkan kepada para nabi dan rosul.
3.    Meyakini kandungan kitab maupun suhuf tersebut sebagaimana kita membenarkan berita-berita yang terdapat dalam Al-quran.

Dalil Beriman kepada kitab-kitab Allah.
1.    Surat An-Nisa ayat 136
 “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (QS.An-Nisa/4:136)

2.    Surat Al-a’la ayat 19
 “ (yaitu) Kitab-Kitab Ibrahim dan Musa”

3.    Surat Al-Ma’idah/5: 48
 Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian[421] terhadap Kitab-Kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu[422], Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu”,QS. Al-Ma’idah/5: 48

[421] Maksudnya: Al Quran adalah ukuran untuk menentukan benar tidaknya ayat-ayat yang diturunkan dalam Kitab-Kitab sebelumnya.
[422] Maksudnya: umat Nabi Muhammad s.a.w. dan umat-umat yang sebelumnya.

B. Perilaku yang mencerminkan iman kepada Kitab Allah
      Setiap muslim harus meyakini bahwa Allah swt telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para nabi dan rosul sebagai pedoman hidup bagi umat manusia. Al- Quran sendiri diturunkan kepada Nabi Muhammad saw sebagai kitab yang terakhir dan merupakan pedoman hidup bagi manusia sampai akhir zaman.
Adapun perilaku yang mencerminkan iman kepada kitab-kitab Allah swt dapat dilihat dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, yaitu sebagai berikut.
1.    Dalam kehidupan pribadi.
Maksudnya adalah dengan selalu menjadikan Al-quran sebagai pedoman hidupnya dalam dalam situasi apapun yang selalu dialami setiap orang dalam hidupnya.
2.    Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan Bernegara.
Bagi orang yang senantiasa berpegang teguh pada ketentuan Allah, maka beradaptasi dengan kehidupan masyarakat tidaklah sulit. Karena di dalam Al-quran ada perintah yang mendorong seseorang untuk melakukan hal-hal yang baik dalam bermasyarakat.
Dengan kata lain, iman kepada kitab-kitab Allah dalam hubungannya dengan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara memiliki fungsi sebagai motivator, dinamisator dan stabilisator dalam kehidupan sehingga hubungan dengan sesama manusia baik perorangan maupun kelompok akan terjalin secara selaras, serasi dan seimbang.
Sesuai dengan firman Allah yang menyatakan bahwa Al-Quran adalah petunjuk dan  pedoman hidup bagi manusia:
Artinya: Kitab[11] (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa[12],

[11] Tuhan menamakan Al Quran dengan Al kitab yang di sini berarti yang ditulis, sebagai isyarat bahwa Al Quran diperintahkan untuk ditulis.
[12] Takwa Yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-perintah-Nya; dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja.

C. Hikmah Beriman kepada kitab Allah:
1.    Menjadikan orang Islam semakin yakin untuk berperilaku yang sesuai dengan kitab Allah swt.
2.    Memunculkan sikap senantiasa memelihara kemurnian kitab suci, baik dari segi lafal, makna, dan pemahamannya.
3.    Memenuhi salah satu syarat sebagai orang yang beriman dan bertakwa, karena orang beriman dijamin kehidupannya di akhirat kelak.
4.    Kitab-kitab suci mengandung berita-berita gembira dan ancaman bagi umatnya.
5.    Beriman kepada kitab Allah menjadikan kita yakin bahwa Allah tidak akan membiarkan umatnya hidup di dunia tanpa arah.
6.    Ajaran Allah yang dituangkan dalam kitab-kitab suci diturunkan kepada hamba-hamba-Nya sesuai dari karakter umatnya masing-masing.

Apabila Anda tidak berusaha melakukan sesuatu yang lebih jauh dari apa yang telah Anda geluti, maka Anda pun tak akan pernah maju






Posting Komentar

0 Komentar