A. Memaksimalkan Kebaikan Sejak Usia Muda
Firman Allah QS.AL-Baqoroh/2:148 :
148. dan bagi
tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka
berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. di mana saja kamu berada pasti
Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Dari ayat di atas mengandung
pengertian sebagai berikut :
1. Setiap
umat mempunyai kiblat (idola). Dengan kiblat itu mereka akan terwarnai segala
aktivitasnya. Sehingga kita dengan mudah dapat mengetahui ciri mereka
masing-masing .
2. Setiap
manusia mempunyai naluri berlomba. Adapun perlombaan yang diridloi Allah adalah
berlomba dalam kebaikan.
3. Bermula
dari keberadaan Nabi Adam dan ibu Hawa yang diturunkan Allah dari surga
kemudian bertemu di Arofah (Mekah), berawal dari sinilah kehidupan manusia di
bumi Allah ini. Dan selanjutnya manusia
tersebar ke seluruh penjuru dunia dalam mengarungi kehidupan di dunia ini.
Walaupun mereka tersebar sedemikian
luasnya, pada hari Kebangitan dari kubur Allah akan mengumpulkannya dalam
sebuah tempat yaitu padang mahsyar.
Kesimpulan
dari ayat di atas adalah:
Pada hari
Kebangkitan kelak dengan kuasa-Nya Allah akan mengumpulkan semua manusia yang
pernah hidup di dunia ini di suatu tempat yang disebut Padang Mahsyar.
Di sana Allah
akan meminta manusia untuk mempertanggung jawabkan amal perbuatannya ketika
hidup di dunia. Di padang mahsyar tersebut manusia dikumpulkan berkelompok
berdasarkan pada pemimpinnya / kiblatnya masing-masing.
Inti dari amal kebaikan adalah sholat.
Karena yang pertama kali dipertanggungjawabkan dihadapan Allah dari perbuatan
seorang hamba adalah sholat. Sebagaimana sabda Rosulullah saw berikut :
أَوَّلُ مَا يُحَاسِبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ
الْقِيَـامَةِ الصَّلاة ، إذا صَلُحَتْ صَلُحَ سَـائِرُ عَمَلِهِ، وَ إذَا فَـسَدَتْ
فَـسَدَ سَـائِرُ عَمَلِهِ ( رواه الطبرنى )
Artinya :“Amal yang pertama kali dihisab bagi seorang
hamba di hari akhirat adalah sholat. Jika sholatnya baik, maka dinyatakan baik
segala amal yang lain. Dan jika sholatnya itu rusak, maka dinyatakan rusak
segala amalnya yang lain”.
Karena pentingnya beramal sholeh sebagai
bekal kehidupan di akhirat nanti, Rosul saw berpesan agar memanfaatkan
kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya, yang mungkin tidak akan didapat di waktu
yang akan datang, dengan sabdanya:
قال رسول الله صلى
الله علية وسلم :اِغْتَنِمْ
خَمْسٍ قَبْلَ خَمْسٍ شَبَابَكَ قَبْلَ
هَرَمِكَ وَصِحَتَكَ قَبْلَ
فَقَمِـكَ وَغِنَاكَ قَبْلَ
فَقْـرِكَ وَفَرَاغَكَ قَبْلَ
شُغْـلِكَ وَحَيَاتَكَ قَبْلَ
مَوْتِكَ)
رواه الحاكم وصححة )
Artinya :Rosulullah saw bersabda :”Jagalah lima sebelum datangnya lima yaitu :
Artinya :Rosulullah saw bersabda :”Jagalah lima sebelum datangnya lima yaitu :
1. Jaga mudamu sebelum tuamu
2. Jaga sehatmu sebelum
sakitmu
3. Jaga kaymu sebelum
miskinmu
4. Jaga kesempatanmu
sebelum kesempitanmu
5. Jaga hidupmu sebelum
matimu ( HR.Al-Hakim )
B.
Balasan Orang yang Beramal Sholeh
Umat manusia dalam mengamalkan Kitab Allah
terbagi dalam 3 golongan sebagaimana tersebut dalam QS.Fathir/35:32
32. kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang
Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya
diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara
mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan[1260] dengan izin Allah.
yang demikian itu adalah karunia yang Amat besar.
[1260]
Yang dimaksud dengan orang yang Menganiaya dirinya sendiri ialah orang yang lebih
banyak kesalahannya daripada kebaikannya, dan pertengahan ialah orang-orang
yang kebaikannya berbanding dengan kesalahannya, sedang yang dimaksud dengan
orang-orang yang lebih dahulu dalam berbuat kebaikan ialah orang-orang yang
kebaikannya Amat banyak dan Amat jarang berbuat kesalahan.
Adapun balasan bagi
ketiga golongan tersebut dijelaskan dalam Hadits Rosulullah riwayat Al-Baghowy
dari Abu Darda’, dimana setelah membaca ayat 32 surat Fathir di atas bersabda:
فَأ مَّا الذِيْنَ سَبَقوا بِالْخَيْرَاتِ
فأولئك الذين يَدْخُلونَ الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ، أمَّاالذينَ اقتَصَدُوا
فأولئك الَّذِيْنَ يُحَاسِبُونَ حِسَابًا يَسِيْرًا، وَأمَّاالذِيْنَ ظلموا أنفسَهُمْ
فأولئك الذين يَحْسِبُونَ فى ذلك المكان حتى يُصِيْبُهُمُ الحَزَنُ فَيَدْخُلُوْنَ
الجنّة ، ثمّ تَلا : الحمد لله الذى أذْهَبَ عنّا الحَزَنَ إنّ ربّنـا لَغَفُوْرٌ
شَكُوْرٌ (
رواه أحمد )
Artnya : Adapun orang yang berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan mereka
akan masuk surga tanpa hisab (perhitungan), sedang mereka orang-orang yang
pertengahan(muqtashidin) mereka akan dihisap dengan hisab yang ringan, dan
orang-orang yang menganiaya dirinya sendiri mereka akan ditahan dulu ditempat
(berhisabnya), sehingga ia penderitaan kemudian dimasukkan ke dalam surga.
Kemudiam beliau membaca: Alhamdu lillahilladzi adzhaba ‘annal hazana inna
Robbana laghofurun syakur.” ( Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka
cita dari kami, sesungguhnya Tuhan kamu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha
Mensyukuri’ (HR.Ahmad)
Orang yang beramal sholeh (bagus) mempunyai
jaminan dan keistimewaan yang banyak diantaranya:
1. Amal sholeh merupakan
kekayaan yang kekal abadi dan lebih baik(QS 18:46,QS.119:76 ).
2. Amal sholeh akan
mendapatkan balasan yang berlipat ganda (QS.28:84)34:37
3. Amal sholeh dapat
menghapus amal buruk (QS.11:114,QS.39:34-35)
4. Dengan beramal sholeh
akan diberi petunjuk (QS.10:9)
5. Dengan beramal sholeh
akan diberi kehidupan yang lebih baik (QS.16:97)
6. Dengan beramal sholeh
akan diberi surga (QS.85:11)
7. Dengan beramal sholeh
akan dimasukkan golongan orang sholeh (QS.29:9)
8. Dengan beramal sholeh
akan mendapat perlindungan (QS.6:17)
9. Dengan beramal sholeh
akan diberi ampunan (QS.35:7)
10. Dengan beramal sholeh
akan diberi kekuasaan di muka bumi (QS.:24:55)
11. Dengan beramal sholeh
akan dikeluarkan dari kegelapan (QS.65:11)
12. Dengan beramal sholeh
tidak perlu khawatir (QS.2:277)
13. Dengan beramal sholeh
akan diberi rizqi yang mulia (QS.33:31)
14. Dengan beramal sholeh
akan diberi pahala yang tidak terputus-putus (QS.95:6)
15. Dengan beramal sholeh
akan dinaikan derajatnya sesuai dengan amalnya(QS.46:19)
16. Dengan beramal sholeh
tak akan menjadi manusia yang merugi (QS.103:1-3)
C. Mengkondisikan Diri Beramal Sholeh
Untuk
dapat selalu beramal sholeh tidaklah mudah, kita harus membekali diri
diantaranya dengan hal-hal berikut ini:
1.
Mengendalikan
Hawa Nafsu.
Hawa nafsu tidaklah harus dimatikan, tetapi
dikendalikan. Karena hawa nafsu yang dikendalikan oleh akal akan menghasilkan
kebaikan. Tetapi sebaliknya bila akal yang dikendalikan hawa nafsu akan
menimbulkan kerusakan. Dalam hal ini ada sebuah riwayat :
Sejarah mencatat peristiwa besar di bulan
Ramadhan dari Perang Badar di mana banyak para syuhada menjadi syahid.
Rasulullah SAW mengatakan ketika itu, "Kita baru saja keluar dari jihad
(perang) yang kecil dan akan memasuki jihad (perang) yang lebih besar
lagi" (Al Hadist).
Pernyataan Rasulullah SAW ini menimbulkan tanya
keheranan para sahabat pengikut Rassulullah yang mohon di jelaskan; " Mana
lagi perang (Jihad yang lebih besar itu, wahai Baginda Rasul?".
Mengingat
banyaknya korban ini para sahabat yang mengalami sendiri perang itu
menilai sebagai satu perang paling akbar yang pernah mereka rasakan. Tapi
Rasulullah SAW menyebutnya sebagai perang kecil saja. Baginda Rasulullah SAW
merumuskan "Jihadul akbar, jihadun nafsi"(Al Hadist), artinya
"Jihad (perang) yang besar itu, adalah perang mengalahkan nafsu",
maknanya mampu mengendalikan diri.
2. Tidak
Mengikuti Langkah Setan
Perhatikan
Firman Allah berikut ini :
“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti
langkah- langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan,
Maka Sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang
mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu
sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan
keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang
dikehendaki-Nya. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” QS. An-Nur : 21
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam
keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya
syaitan itu musuh yang nyata bagimu.Al-Baqoroh : 208
3. Selalu
Dalam Bimbingan Ulama
Dalam mengarungi kehidupan ini, kita perlu pembimbing,
karena terkait dengan persoalan-persoalan yang kita hadapi, yang terhadap
persoalan tersebut kita belum berpengetahuan. Jangan memecahkan persoalan
dengan pengetahuan kita yang masih dangkal, maka akan fatal akibatnya. Tetapi
hati-hatilah dalam menentukan siapa pembimbing kita ! QS. An-Nahl : 43
“Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika
kamu tidak mengetahui,”
4. Berteman Dengan Orang Sholeh
Berteman adalah kebutuhan mutlak bagi kita yang
merupakan makhluk sosial. Sebagai sarana untuk berinteraksi dan bersosialisasi.
Perlu disadari, lingkungan pergaulan yang heterogen sangat signifikan dalam
membentuk karakter dan akhlak seseorang. Demikian pentingnya hal di atas,
tercermin dalam sabda Rasulullah SAW: ” Seseorang itu tergantung agama
temannya, maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa
temannya.''" (HR Ahmad dan Tirmidzi).
Jika kita banyak bergaul dengan orang-orang yang
saleh, maka dengan izin Allah SWT akhlak dan perilaku kita akan terimbas oleh
kesalehan mereka. Demikian juga sebaliknya. ''Sesungguhnya perumpamaan teman
yang baik dan teman yang jahat adalah seperti pembawa minyak wangi dan peniup
api pandai besi. Pembawa minyak wangi mungkin akan mencipratkan minyak wanginya
itu atau engkau hanya akan mencium aroma harumnya itu. Sedangkan peniup api
pandai besi mungkin akan membakar bajumu atau engkau akan mencium darinya bau
yang tidak sedap.'' (HR Bukhari).
-----------oooo000oooo---------
Tugas :
1. Tugas Individu
- Tulislah 5 nama teman akrabmu dan jelaskan mengapa kamu
mengambil mereka sebagai teman akrabmu !
- Ketika mendapatkan kesulitan, siapa yang kerab kamu ajak
mencari solusinya ?
2. Tugas Kelompok
- Diskusikan
tentang hobymu, apa manfaatnya untuk kehidupan dunia dan akhirat !
0 Komentar