A. Berbagi Harta untuk Memberantas
Kemiskinan
Islam adalah agama yang memiliki perhatian
besar pada urusan pemberantasan kemiskinan. Islam menganggap kemiskinan sebagai
salah satu ancaman terbesar bagi keimanan. Hal ini sebagaimana dalam firman
Allah swt. :
QS.Al-Baqoroh / 2:268
268.
syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu
berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya
dan karunia[170]. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.
[170]
Balasan
yang lebih baik dari apa yang dikerjakan sewaktu di dunia.
كَـادَ
الفَـقْـرأنْ يَكُـوْنَ الكُـفْـرَ(الحديث) Artinya:”Kefakiran adanya dekat dengan kekafiran”
Tdak
benar apabila seorang Muslim harus menjalankan hidup di dunia ini tanpa harta.
Justru Islam memerintahkan umatnya untuk menjauhkan diri dari kemiskinan. Sebagai
orang Islam, jadilah orang Islam yang kaya. Namun tetap ingat terhadap kewajiban
kepada Sang Pencipta. Dengan begitu, umat Islam dapat menperhatikan kesusahan
dan penderitaan umat Islam yang lainnya sehingga timbul solidaritas sesama umat
manusia.Allah swt berfitman :
QS. Al-Isr’/17:26-27
26.
dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang
miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan
(hartamu) secara boros.
27.
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan
itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.
QS.An-Nisa’
: 9-10
9. dan hendaklah takut kepada Allah
orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang
lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu
hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan
Perkataan yang benar.
10.
Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya
mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang
menyala-nyala (neraka).
Dari penjelasan
ayat tersebut, dapat dipahami bahwa orang Islam sangat dianjurkan agar menjadi
kaya. Dengan demikian, dia bisa berderma melalui harta kekayaan yang dia terima
dari Allah swt kepada orang yang membutuhkan dan menyiapkan generasi mendatang
dengan harta yang berkecukupan. Sebab harus diingat bahwa harta yang dimiliki
manusia hanya sekedar titipan Allah semata. jika harta yang dimiliki seseorang
adalah milik Allah yang dipercayakan kepadanya, maka dia wajib selalu
memperhatikan perintah-perintah Allah sebagai pemilik harta, melaksanakan apa
yang diinginkan-Nya., dan selalu melakukan apa yang membuat pemilik harta
tersebut merasa bahagia.
Ada beberapa aturan yang telah Allah swt
tetapkan terhadap harta milik orang Islam baik yang berhubungan dengan
mendapatkan, mengembangkan serta aturan-aturan yang berhubungan dengan cara
menafkahkannya. Bagaimanapun juga, seorang muslim harus mendapatkan harta
dengan cara yang halal sesuai dengan aturan syara’. Setelah itu, harta yang
didapatkan , dibelanjakan untuk sesuatu hal yang bisa mendatangkan ridlo Allah
swt seperti untuk menafkahi keluarga, membantu orang-orang yang
memerlukan,infak sosial, mengeluarkan zakat,pajak dan bekal ibadah hajji. Dan
menjauhi perbuatan yang dilarang-Nya seperti boros, berlebihan, foya-foya dan
membelanjakan pada sesuatu yang tidak mendatangkan manfaat. Perhatikan firman
Allah swt
QS.Al-Balad
/ 90:13-15 :
13. (yaitu) melepaskan budak dari
perbudakan,
14.
atau memberi Makan pada hari kelaparan,
15.
(kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat,
B Meringankan Beban Kaum
Miskin
Sebagai orang yang mampu Allah
membebaninya dengan peduli terhadap nasib orang miskin, anak yatim, bila
mengabaikan hal ini Allah mengelompokkannya ke dalam golongan orang-orang yang
mendustakan agama dan orang-orang yang tidak baik. Sebagaiman firman Allah swt
QS.
Al-Ma’un/107:1-7
1. tahukah kamu (orang) yang mendustakan
agama? 2. Itulah orang yang menghardik anak yatim, 3. dan tidak menganjurkan
memberi Makan orang miskin. 4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, 6. orang-orang yang berbuat
riya[1603], 7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna[1604].
[1603]
Riya ialah melakukan sesuatu amal perbuatan tidak untuk mencari keridhaan Allah
akan tetapi untuk mencari pujian atau kemasyhuran di masyarakat.
[1604] Sebagian
mufassirin mengartikan: enggan membayar zakat.
QS.Al-Baqoroh/2:177
§ø©9
|
||||||||
Bukanlah
|
||||||||
`tB
|
||||||||
adalah
orang
|
||||||||
177. bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah
timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu
ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab,
nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak
yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang
yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan
menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji,
dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan.
mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang
yang bertakwa..
Dengan demikian, menjadi sangat gamblang
bahwa seseorang yang secara pribadi tidak mampu memenuhi kebutuhannya, bukan
karena faktor malas bekerja, maka berdasarkan keterangan ayat tersebut diatas
kewajiban memenuhi kebutuhannya beralih kepada kerabat dekatnya dan kaum
muslimin yang mampu secara umum. Sementara orang yang dianggap mampu dalam
ajaran Islam adalah orang yang memiliki harta lebih dari kebutuhan primer
(al-hajat al-asasiyah} dan kebutuhan pelengkap ( al-hajat al-kamaliyah)
sesuai dengan standar masyarakat sekitarnya. Orang-orang inilah yang mendapat
kewajiban untuk mengeluarkan zakat dan sedekah dari harta miliknya yang menurut
Islam sebenarnya titipan Allah untuk orang-orang fakir dan miskin
Orang-orang yang diberi anugerah
harta hendaknya tidak mengeluh atas kewajiban agama yang dibebankan kepadanya.
Sebab Allah dan Rosul-Nya akan memberikan sejumlah kemuliaan melalui
perbuatannya itu. Hal ini sebagaimana sabda Rosulullah saw yang menyebutkan
bahwa tangan di atas (orang yang memberi) itu lebih baik daripada tangan di
bawah (orang yang menerima), dan Allah akan membalas kemuliaannya itu dengan
kebahagiaan abadi di dalam surga .
Termasuk
harta haram adalah harta yang tidak dikeluarkan zakatnya.
Orang kaya yang
tidak mengeluarkan zakat termasuk orang kafir.
Orang kaya yang
tidak mengeluarkan sedekah termasuk orang bakhil / pelit.
Kiat agar menjadi orang kaya yang diridloi Allah:
1. Suka bekerja keras,
ulet,
2. Tidak mewarisi harta
yang haram
3. Hanya mencari harta
yang halal,
4. Berniat hanya untuk
mencari ridlo Allah,
5. Tidak bergaya hidup
boros,
6. Melaksanakan kewajiban
agama, misalnya: sholat, puasa, zakat, hajji, dan lain-lain,
7. Tidak bakhil, dengan suka
berderma pada anak yatim, orang miskin, berinfaq
8. Tidak melakukan 5 M
(moh Limo):Medon(Zina), Main(judi), Maling(Mencuri), Madat(Narkoba), Mabok. (Minum
minuman keras)
------ooo000ooo------
Sholawat agar dilapangkan rizqi
اللهم صلّ وسلّمْ وبارك على سيدنا محمّد
وعلى اله بعَدَدِ اَنْوَاعِ الرِّزْقِ وَالْفُـتُوحَاتِ يَا بَاسِطَ الَّذِى يَـبْسُطُ
الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ أُبْـسُـطْ عَلَيْنَا رِزْقًا وَاسِعًا
مِنْ كُـلٍّ جِهَةٍ مِنْ خَزَائِنِ غَيْبِكَ بِغَيْرِ مِنَّةِ مَخْلُوْقٍ بِمَحْضِ
فَضْلِكَ وَكَرَمِكَ يَارَحْمَنْ
“Ya
Allah berikanlah rohmat ta’dhim, keselamatan dan berkah atas junjungan kita
Nabi Muhammad saw dan atas keluarganya dengan hitungan macam-macamnya rizqi dan
pintunya, wahai Dzat yang memudahkan rizqi kepada yang dikehendaki dengan tanpa
hitungan, mudahkanlah atas kami dengan rizqi yang luas dari setiap arah
gedung-gedung gaib-Mu yang tidak diminati makhluk dengan murninya karunia-Mu
dan kemulyaan-Mu wahai Dzat yang Maha Pengasih”.
Doa mohon kemuliaan dan kaya raya
اللَّهُمَّ إنِّى ضَعِـيْـفٌ فَقَـوِّنِى
وَإِنِّى ذَلِـيْلٌ فَأَعِـزَّنِى وَاِنِّى فَقِـيْـرٌ فَأَغْنِنِى يَاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
“Ya Allah sungguh aku lemah maka kuatkanlah, dan sungguh aku
hina, maka mulyakanlah, dan sungguh aku papa, maka kayakanlah wahai Dzat yang
Maha Pengasih !”
Tugas :
1.
Tugas Individu
-
Tulislah kembali QS.Al-Isro’/17:26-27 dan QS.Al-Baqoroh/2:177
-
Bacalah dengan fasih dan benar QS.Al-Isro’/17:26-27 dan QS.Al-Baqoroh/2:177
2. Tugas Kelompok
-
Diskusikan dan simpulkan,“Apa saja yang sering mengantarkan sebuah keluarga
jatuh miskin?“
0 Komentar