A. Pengertian Iman Kepada Allah
Iman menurut bahasa adalah percaya, sedang menurut istilah yaitu:
membenarkan dalam hati, mengucapkan dengan lisan dan melaksanakan dengan
perbuatan, baik perbuatan hati maupun perbuatan dengan organ tubuh. Iman kepada
Allah swt., adalah mempercayai, meyakini, dan membenarkan dengan sepenuh hati
akan adanya Allah swt, sebagai pencipta alam semesta yang berkuasa atas segala
sesuatu. Beriman kepada Allah itu hukumnya wajib, karena termasuk dalam rukun
iman.
B.
Sifat-sifat Allah swt
Untuk menanamkan keimanan
kepada Allah swt, kita perlu mengetahui sifat-sifat-Nya. Sifat-sufat Allah
sendiri terdiri dari :
- Sifat wajib, yaitu sifat yang harus melekat pada Dzat Allah,
- Sifat-sifat mustahil, yaitu sifat sifat yang mustahil atau yang tidak mungkin melekat pada Dzat Allah dan,
- Sifat Jaiz, yaitu Mungkin dalam ilmu Allah swt berarti tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah swt apabila Dia berkehendak dengan atau tanpa sebab sesuai hukum syariat atau diterima atau tidak oleh akal seperti Allah swt menciptakan manusia berkepala tujuh atau ular berkaki sembilan atau memasukkan orang kafir kedalam surga. Semua mungkin saja terjadi karena Allah swt adalah Zat Yang Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu. Adapun sifat-sifat yang wajib bagi Allah sebagi berikut :
1. Wujud (وُجُوْدٌ)
Wujud
artinya ada, itu artinya mustahil Allah swt tidak ada (‘adam). Adanya Allah
dapat dibuktikan dengan akal, yaitu dengan menyelidiki kejadian atau keberadaan
manusia dan alam semesta yang mustahil bila tidak ada yang membuatnya.
“dan
Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. dan benarlah perkataan-Nya
di waktu Dia mengatakan: "Jadilah, lalu terjadilah", dan di
tangan-Nyalah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang
ghaib dan yang nampak. dan Dialah yang Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui.(
Q.S. Al-an’am/6: 73)
Pancaindra kita masing-masing mempunyai
batasan obyek. Allah tidak bagian dari obyek pancaindra. Tetapi indra keenam
kita, yaitu perasaan kita bisa merasakan adanya Allah.
2.
Qidam
(قِدَمٌ)
Qidam
artimya dahulu, lawannya huduts artinya baru atau tidak ada sesuatu yang
mendahuluinya. Qidam mengandung pengertian yang paling pertama, dan Yang Maha
Awal. Sesuai dengan firman-Nya, yaitu:
“Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang
Bathin[1452]; dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu. ( Q.S. Al-Hadid/ 57:3)
[1452]
Yang dimaksud dengan: yang Awal ialah, yang telah ada sebelum segala sesuatu
ada, yang akhir ialah yang tetap ada setelah segala sesuatu musnah, yang Zhahir
ialah, yang nyata adanya karena banyak bukti- buktinya dan yang Bathin ialah
yang tak dapat digambarkan hikmat zat-Nya oleh akal.
Sifat
qidam Allah tidak terkait dengan waktu. Waktu adalah makhluk-Nya. Sedang Allah
tidak bergantung dengan makhluk-Nya.
3.
Baqa’ (بَقَـاءٌ)
Baqa’
artinya kekal, mustahil bagi-Nya fana’ (binasa). Yang berarti bahwa Allah ada
untuk selama-lamanya.Dan wujud Allah tidak akan pernah rusak, binasa atau berakhir.
Firman Allah swt:
“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. dan tetap kekal Dzat
Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (Q.S. Ar-Rahman/ 55: 26-27 )
Binasanya
suatu benda karena adanya sifat ketergantungan pada yang lain. Sedang Allah tidak
tergantung pada yang lain sehingga bersifat baqo’.
4.
Mukhalafatu lil hawadits (مُخَا لَفَةٌ لِلْحَوَادِثِ)
Mukhalafatu
lil hawadits artinya berbeda dengan yang baru atau berbeda dengan semua
makhluk, mustahilnya Mumatsalatuhu lil hawaditsi ( serupa dengan makhluq)
“(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari
jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-
pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. tidak ada
sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan
melihat.(Q.S.Asy-Syuura/42:11).
Gambaran
yang kita miliki adalah hasil tangkapan pancaindra. Sedang Allah tidak bagian
dari obyek pancaindra. Sehingga mustahil kita dapat membayangkan gambaran
Allah.
5. Qiyamuhu bi nafsih( قِيَامُهُ بِنَفْسِهِ )
Qiyamuhu
bi nafsih artinya berdiri sendiri yakni Allah tidak mempunyai ketergantungan
kepada apapun atau siapapun. Mustahilnya ihtiyaju bighoirihi ( membutuhkan yang
lain ).
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia
yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan
tidak tidur..( Q.S.Al-Baqarah/2:255).
Allah tidak butuh tempat, waktu, ataupun bantuan yang lain.
Sebab semua adalah milik-Nya.
6. Wahdaniyah (وَحْدَانِيَّةٌ
)
Wahdaniyah
artinya Maha Esa, Allah Maha Esa baik dzat maupun perbuatannya , Esa dzatnya
artinya bahwa Allah tidak terdiri dari beberapa bagian dan Esa perbuatannya
artinya bahwa perbuatan Allah atas kehendaknya dan tidak dibantu oleh orang
lain. Mustahilnya ‘Adadun ( berbilang )
1. “Katakanlah:
"Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2.
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia
tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4. dan
tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."(Q.S.Al-Ikhlash/112:1-4).
7. Qudrah (قُدْرَةٌ )
Qudrah
artinya maha kuasa, mustahil bagi Allah bersifat ajzun ( lemah dan tidak kuasa
).
“
Katakanlah: "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan
kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang
Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau
hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan.
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.(Q.S.Ali ‘mran/3:26).
Ketahuilah
, bahwasanya kita ada dalam kekuasaan-Nya,
jangan sombong, adi gang adi gung adi guno sopo siro sopo ingsun.
8. Iradah ( اِرَادَةٌ )
Iradah
artinya berkehendak artinya mustahil bagi Allah bersifat Karohah (terpaksa),
Allah menentukan segala sesuatu atas kehendaknya.
“
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata
kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah ia”.(Q.S.Yasin/ 36:82).
(QS.Al-Ma’arij:16) “Maha
Kuasa berbuat apa yang dikehendaki-Nya”.
Apapun
dan siapapun ada dalam kehendak-Nya.
9. Ilmu (عِـلْمٌ )
Ilmu
artinya maha mengetahui, Allah mengetahui apapun yang dilakukan makhluknya. Dan
Mustahil Allah bersifat jahlun ( bodoh )
“Dan
pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya
kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan
tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak
jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau
yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)"
(Q.S.Al-An’am/6:59)
Allah
mengetahui segala sesuatu, yang telah terjadi, yang sedang terjadi dan yang
akan terjadi.
10. Hayah ( حَيَاةٌ )
Hayah
artinya hidup, mustahil bagi Allah mautun (mengalami kematian).
“Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak
mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. dan cukuplah Dia Maha mengetahui
dosa-dosa hamba-hamba-Nya.(Q.S.Al-Furqan/25:58).
Apa
yang terjadi bila Allah wafat ?
11. Sama’ ( سَمْعٌ)
Sama’
artinya maha mendengar, mustahil bagi Allah bersifat shomamun ( tuli ) bahkan
bisikan hati manusia tidak luput dari pendengaranNya.
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina)
dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan Kami
terimalah daripada Kami (amalan kami), Sesungguhnya Engkaulah yang Maha
mendengar lagi Maha Mengetahui".(Q.S.Al-Baqarah/2:127).
12. Bashar بَصَرٌ) )
Bashar
artinya maha melihat , mustahil Allah bersifat ‘Amma ( buta ).
“ Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan
bumi. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.(Q.S. Al-Hujurat/ 49: 18).
13. Kalam(
كَلامٌ )
Kalam
artinya berfirman, mustahil bersifat bakamun ( bisu ). Cara berfirman Allah
tidak dengan huruf ataupun suara tetapi dengan cara yang ditetapkanNya dan
kehendakNya.
“Dan (kami telah mengutus) Rasul-rasul yang sungguh telah Kami
kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan Rasul-rasul yang tidak Kami
kisahkan tentang mereka kepadamu. dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan
langsung” Q.S. An-Nisa’ / 4: 164)
C. Asmaul Husna
Asma’ul Husna berarti nama-nama yang
baik. Dalam Al-qur’an Allah swt telah berfirman,
“Hanya
milik Allah asmaa-ul husna[585], Maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut
asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran
dalam (menyebut) nama-nama-Nya[586]. nanti mereka akan mendapat Balasan
terhadap apa yang telah mereka kerjakan”.(Q.S. Al-A’raf/
7: 180)
[585]
Maksudnya: Nama-nama yang Agung yang sesuai dengan sifat-sifat Allah.
[586]
Maksudnya: janganlah dihiraukan orang-orang yang menyembah Allah dengan
Nama-nama yang tidak sesuai dengan sifat-sifat dan keagungan Allah, atau dengan
memakai asma-ul husna, tetapi dengan maksud menodai nama Allah atau
mempergunakan asmaa-ul husna untuk Nama-nama selain Allah.
Artinya
kita tidak boleh menyebut-Nya (membikin nama baru untuk-Nya) dari selain
petunjuk-Nya.
Dan
juga hadits nabi yang artinya:
إنّ لله تسـعا و تسعـين إسمـا فمن أحصـا ها دخـل الجـنة # رواه البيهقى
“Sesungguhnya Allah memilki 99 nama, yaitu seratus kecuali satu.
Barang siapa menghafalkannya, maka dia akan masuk
surga. (H.R. Baihaqi).
Diantara Asma’ul Husna 15 nama terkandung
dalam QS. Al-Hasyr : 21-24
21. kalau Sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah
gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan
ketakutannya kepada Allah. dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk
manusia supaya mereka berfikir.
22.
Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, yang mengetahui yang ghaib dan yang
nyata, Dia-lah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
23.
Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, yang Maha Suci, yang Maha
Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha
perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha suci Allah dari
apa yang mereka persekutukan.
24.
Dialah Allah yang Menciptakan, yang Mengadakan, yang membentuk Rupa, yang
mempunyai asmaaul Husna. bertasbih kepadanya apa yang di langit dan bumi. dan
Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
Adapun
10 Asma’ul Husna yang akan kita bahas dalam bab ini adalah :
1. Al-‘Adlu (Allah Maha Adil)
Allah
mempunyai nama Al-’Adlu, artinya Maha Adil. Keadilan Allah adalah keadilan yang
hakiki tanpa adanya kelemahan. Dimasukkannya manusia ke dalam neraka adalah
bertuk keadilan Allah terhadap hambanya yang menolak petunjuk-Nya.
Allah
yang Maha Adil memerintahkan manusia agar senantiasa berbuat adil , dengan
firman-Nya
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku
adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang
dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran
kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (QS.An-Nahl :90).
2. Al-Ghoffar
( Allah Maha Pengampun )
Allah
mempunyai nama Al-Ghoffar, dalam arti Maha Pengampun dari sebesar apapun dosa.
Firman Allah :
“Dan Sesungguhnya aku Maha Pengampun bagi
orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang
benar”.(QS.Thoha
:82)
Allah juga mempunyai nama Al-Ghufur,
dalam arti Maha Pengampun yang terus-menerus (mulazamah), tidak henti-hentinya
dalam mengampuni dosa.
Firman Allah :
“Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas
terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.QS.Zumar :53
Sifat Allah yang Maha Pengampun menunjukkan
betapa agungnya kasih sayang Allah swt terhadap hambanya yang bertaubat dari
dosa-dosa yang telah mereka perbuat, sebelum pintu taubat ditutup.
3. Al-Hakim ( Maha Bijaksana )
Dalam mengatur alam
semesta ini Allah terasa sangat bijaksana. Deangan kebijaksanaan Allah ini
kehidupan hambanya menjadi mudah dan ringan. Misalnya ; ketika matahari beredar
di atas kepala dengan sangat panasnya, Allah turunkan hujan (musim penghujan).
Contoh kebijaksanaanya lagi adalah pohon beringin yang berbuah kecil
sedang tumbuhan semangka berbuah besar.
24 /10. dan andaikata tidak ada kurnia Allah dan rahmat-Nya atas
dirimu dan (andaikata) Allah bukan Penerima taubat lagi Maha Bijaksana,
(niscaya kamu akan mengalami kesulitan-kesulitan).
4. Al-Malik
(
Maha Merajai )
Dialah Al-Malik, karena Dia sebagai raja
atas segala sesuatu. Dia menguasai segalanya yang ada di langit dan bumi dalam
arti yang hakiki. Dialah Dzat yang Maha Merajai.
20
/ 114. “Maka Maha Tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya”,
5.
Al-Hasib
Segala
sesuatu mempunyai hitungan dan Allah yang Maha Menghitung yang menentukan
hitungannya. Firman Allah :
4 /8 6”Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu”.
6. Ar-Rohman (Maha Pemurah)
Allah Maha Pemurah kepada
semua orang , baik yang patuh maupun yang durhaka.
21/42. Katakanlah: "Siapakah yang dapat memelihara kamu di
waktu malam dan siang hari dari (azab Allah) yang Maha Pemurah?"
sebenarnya mereka adalah orang-orang yang berpaling dari mengingati Tuhan
mereka.
7. Ar-Rohman (Maha Penyayang)
Allah menyayangi orang-orang
yang dikehendaki,
33/24. supaya Allah memberikan Balasan kepada orang-orang yang
benar itu karena kebenarannya, dan menyiksa orang munafik jika dikehendaki-Nya,
atau menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
8. Al-Kholiq
Allah adalah Al-Kholiq
(pencipta), sedang selain Dia semuanya adalah makhluq (yang diciptakan). Dalam menciptakan segala sesuatu, cukup
dengan berfirman,”Kun”(Ada
!), maka ada.
”Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. dan
benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: "Jadilah, lalu
terjadilah", dan di tangan-Nyalah segala kekuasaan di waktu sangkakala
ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. dan Dialah yang Maha
Bijaksana lagi Maha mengetahui”. QS.Al-An’am : 73
9. Al-Basyir
Segala sesuatu adalah dalam
penglihatan-Nya, tidak ada satupun yang terlepas dari-Nya.
“ Sesungguhnya Dia Maha melihat segala sesuatu”. QS. Al-Mulk :19
10. Al-Quddus.
Allah terbebas atau jauh dari segala
sifat kekurangan, kelemahan dan kebatilan. Karena Allah adalah Tuhan yang Agung
(Jalal), sempurna (Kamal) dan Dzat yang indah (Jamal).
“ Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan
apa yang ada di bumi. Raja, yang Maha Suci, yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana”.(QS.Al-Jum’ah :1)
D. Perilaku Yang
Mencerminkan Iman kepada Allah
Perilaku
yang mencerminkan iman kepada Allah antara lain sebagai berikut :
1.
Rajin beribadah 4.
Berakhlaq mulia
2.
Bergetar hatinya
ketika disebut nama Allah. 5. Berjiwa
tenang dan tentram
3.
Takut berbuat
maksiat 6.
Berserah diri kepada Allah
Asma’ul
Husna
يَااَلله يَارَحْمَنُ يَارَحِيـْمُ يَامَلِكُ
يَاقُدُّوْسُ يَاسَلامُ
يَامُؤْمِنُ يَامُهَيْمِنُ يَاعَزِيْزُ
يَاجَبَّارُ
يَامتكبّر يَاخالق
يَابارئُ يَامصوّر
يَاغَفََّارُ يَاقهَّارُ يَاوَهَّابُ يَارَزَّاقُ
يَا فَتَّاحُ يَاعَلِـيْمُ
يَاقَابِضُ يَابَاسِطُ يَاخَافِضُ يَارَافِعُ
يَامُعِزُّ يَامُذِلِّ
يَاسَمِيـْعُ يَابَصيْرُ يَاحَكََمُ يَاعَـدْلُ
يَالَطِيْفِ يَاخَبِيْرُ يَاحَلِـيْمُ يَاعَظِيْم
يَاغَفَار يَاشَكُوْرُ
يَاعَلِىُّ يَاكَبِـيْرُ
يَاحَفِيْظُ يَامُقِيْتُ يَاحَسِيْبُ يَاجَلَيْلُ
يَاكَرِيْمُ
يَارَقِيْبُ يَامُجِيْبُ يَاوَاسِعُ
يَاحَكِيْمُ يَاوَدُوْدُ
يَامَجِيْدُ يَاباعِثُ
يَاشَهِيْـدُ يَاحَـقُّ يَاوَكِيْلُ يَاقَوِيُّ
يَامَتِيْنُ
يَاوَلِيُّ يَاحَمِيْدُ يَامُحْصِى
يَامُبْدِئُ يَامُعِيْدُ
يَامُحْيِ
يَامُمِيْتُ يَاحَيُّ يَاقَيُّوْمُ يَاوَاجِدُ يَامَاجِـدُ
يَاوَاحِدُ
يَااَحَـدُ يَاصَمَدُ يَاقَادِرُ
يَامُقْتَدِرُ يَامُقَدِّمُ
يَامُؤَخِّرُ يَاأَوَّلُ
يَاأَخِرُ يَاظَاهِرُ
يَابَاطِنُ يَاوَالِى
يَامُتَعَالِى يَابَرُّ
يَاتَوَّابُ يَامُنْتَقِمُ
يَاعَفُوُّ يَارَؤُفُ
يَامَلِكَ الْمُلْكِ يَا
ذَاالْجَلالِ وَالإكْرَامِ يَامُقْسِطُ يَاجَامِعُ
يَاغَنِيُّ يَامُغْنِى يَاضَـارُّ يَانَافـِعُ
يَامَانِـعُ يَانُوْرُ
يَاهَادِى يَابَدِيْعُ
يَابَاقِى يَاوَارِثُ يَارَشِيْدُ
يَاصَبُوْرُ
Doa memohon
iman yang benar
أللهم اعـطنى إيْمَـانًا صَادِقًا وَ
يَقِيْـنًا وَ ليْسَ بَعْـدَهُ كُـفـرٌ وَأسْألكَ رَحْمَة أنَالُ بِهَا شَرَفَ
كَرَمَتِكَ فِى الدُنْـيَا وَالاخِرَة
“ Ya Allah berilah aku iman yang benar lagi yakin, dan tiada kekufuran
sesudahnya. Dan aku mohon kepada-Mu rohmat yang dengannya aku memperoleh
kemuliaan dari-Mu di dunia dan akhirat”.
Tugas :
1. Tugas Individu :
- Menghafal sifat-sifat Allah
dan Asma’ul Husna.
- Menghafal QS.Al-Hasyr
:21-24
2. Tugas Kelompok :
- Mencari sifat-sifat Allah dan Asma’ul
Husna dalam Juz Ama dengan menunjukkan surat
dan ayat !
0 Komentar